Sumber foto: Instagram @ibusuki_tourism
Jepang memang dikenal akan
beragam keunikan budayanya. Tak jarang, tradisi yang sudah berumur ratusan
tahun juga masih diterapkan hingga saat ini. Salah satunya adalah tradisi sand
bathing, yakni berendam di dalam pasir pantai hangat dengan seluruh tubuh
terkubur pasir, hanya wajah yang terlihat. Tradisi yang dikenal sebagai ‘suna-mushi’
ini dilakukan sejak 300 tahun lalu di Kota Ibusuki dan masih digemari oleh penduduk
Jepang maupun para wisatawan yang berkunjung.
Lalu, apa saja manfaat dari sand
bathing ala Jepang ini?
Pertama, efek relaksasi yang
ditimbulkan ketika tubuh menyentuh pasir hangat. Temperatur pada pasir Kota Ibusuki
mencapai 50˚ - 55˚ Celcius, ideal untuk melancarkan sirkulasi darah dan
menenangkan otot yang tengah tegang. Kedua, proses pembuangan racun atau detoksifikasi
pada tubuh yang semakin lancar berkat banyaknya asupan oksigen yang mengalir
dalam darah. Kedua manfaat ini sudah dibuktikan oleh Fakultas Kesehatan
Universitas Kagoshima melalui serangkaian tes, termasuk perbandingan darah
peserta tes sebelum dan sesudah suna-mushi. Hasilnya, warna darah yang awalnya
gelap menjadi lebih cerah setelah 10 menit berendam di pasir hangat, membuat tradisi
ini memiliki manfaat 3-4 kali lebih efektif dibandingkan berendam di pemandian
air panas biasa.