Sumber foto: Co-Ed Collection AW 2020 at Instagram @masionmargiela


Pernah melihat sepatu dengan bagian ibu jari kaki yang terpisah dengan jari lainnya? This style known as ‘tabi’, the split-toe shoes which offer comfort and uniqueness. Berasal dari Jepang dengan nama asli ‘Jikatabi’, tabi memiliki arti ‘kantong sepatu’ untuk memberikan kenyamanan, keamanan, dan stability ketika digunakan.

 

Merupakan alas kaki tradisional khas Jepang, tabi pertama digunakan oleh masyarakat Jepang abad ke-15, ketika mereka mulai mengimpor katun dari Tiongkok. Pada masa itu, tabi yang masih merupakan kaos kaki hadir dalam beragam warna yang mencerminkan kelas sosial dan kebutuhan penggunanya. Seperti warna biru indigo yang digunakan rakyat untuk aktivitas sehari-hari, warna putih untuk acara formal seperti pernikahan, serta warna-warni dan pattern digunakan oleh performer di suatu acara. Para samurai dipersilahkan menggunakan tabi dengan warna apapun, kecuali ungu dan gold yang diperuntukkan bagi kaum bangsawan.

 

Pada abad ke-20, industrialiasi di Jepang memungkinkan penggunaan tabi berbahan karet untuk aktivitas outdoor. Penemu Bridgestone, Shojiro Ishibashi, menggagas ‘Jikatabi’ yang lebih durable untuk menjejak langsung ke tanah. Tabi kemudian menjadi item populer yang hanya digunakan di Jepang hingga munculnya koleksi pertama tabi dalam balutan modern ala Maison Margiela tahun 1988. Hingga saat ini, tabi masih identik dengan brand yang didirikan oleh desainer asal Belgia, Martin Margiela.