Sumber foto: Freepik


Kondisi ekonomi di tahun 2025 lagi ramai diperbincangkan di media sosial. Nggak sedikit yang khawatir harga produk-produk yang makin naik, juga maraknya “FOMO” atau fear of missing out yang bikin orang jadi makin suka belanja, namun nggak diiringi pendapatan yang stabil. Oleh karena itu, tercetuslah ‘No Buy Challenge’, seruan untuk lebih berhemat di tahun yang baru dengan mengurangi pengeluaran untuk belanja hal-hal yang sebenarnya nggak terlalu diperlukan.

 

Tantangan ini sebenarnya sudah ramai sejak bertahun-tahun lalu, namun kembali digalakkan di TikTok sejak pertengahan tahun 2024. Fungsinya supaya nggak banyak orang yang tergiur belanja hal-hal yang nggak esensial, kayak produk kecantikan, produk fashion, sampai peralatan dan furnitur baru ketika yang lama masih bisa digunakan. Selain mengurangi overconsumption, challenge ini juga mengajak lebih banyak orang buat menggunakan produk hingga masa pakainya benar-benar usai dan mengurangi sampah yang terus menumpuk akibat barang-barang yang dibuang sebelum waktunya.

 

Konsumsi berlebihan mulai terlihat setelah pandemi COVID-19 selesai, ketika banyak orang menggunakan uang untuk berfoya-foya dan ‘self-reward’ atas suatu pencapaian. Masalahnya, overconsumption ini bukan hanya bikin pengeluaran lebih banyak dari pendapatan, tetapi membuat banyak orang nggak ragu berhutang melalui kartu kredit dan paylater untuk memenuhi lifestyle. Akhirnya, banyak yang terjebak hutang yang menumpuk karena berbelanja sesuka hati. Duh, ngeri banget, ya?