Bulan Februari 2021 sudah hampir berlalu,
namun pandemi yang berlangsung sejak tahun lalu masih belum menemukan titik
terang. Tak hanya mengubah gaya hidup dan cara bersosialisasi, pandemi juga memengaruhi
kondisi mental banyak individu. Beragam perasaan yang timbul seperti stress,
panik, dan depresi selama pandemi menjadi akar permasalahan lainnya, mulai dari
kulit yang dehidrasi, hingga kerontokan pada rambut.
Isu rambut rontok sendiri terbagi
menjadi dua kategori, yakni hair fall dan hair loss. Masing-masing kategori
memiliki penyebab dan ciri yang berbeda. Sitoresmi, Senior Education Manager
dari brand perawatan rambut Kérastase Indonesia, mengemukakan bahwa hair fall
ialah ketika helai rambut lepas pada proses keramas, ketika disisir, atau
ketika dikeringkan dengan handuk. Sedangkan, hair loss terjadi jika banyak helai
rambut yang berjatuhan di bantal ketika bangun tidur.
Berbeda dengan hair loss yang
terjadi akibat pengerasan kolagen pada lapisan kulit kepala, penyebab hair fall
lebih bervariasi dan terbagi dalam dua faktor: eksternal dan internal. Lingkungan
udara yang panas dan berpolusi tinggi, serta penggunaan alat styling dengan
suhu panas kerap menjadi faktor eksternal kerontokan rambut. Sedangkan, hal-hal
yang mengganggu pikiran seperti stress akut, perubahan hormonal, hingga pola
diet ekstrem merupakan faktor internal terjadinya hair fall.
- Page 1 of 3