Sumber foto: @lennyagustin18

Siapa yang tidak mengenal desainer berambut dora yang satu ini? Lenny Agustin. Ya. Hasil karya yang didominasi dengan permainan tabrak warna, warna-warni ceria, dan potongan unik membuat Lenny dikenal dengan desainer yang memiliki krativitas tinggi. Nuansa funky juga akan kamu temukan saat melirik koleksi rancangan Lenny. Namun, bukan berarti Lenny bermain dengan tema yang modern, justru sebaliknya. Lenny memilih untuk bermain dengan motif adat asli Indonesia.

Ia menceritakan kisahnya saat pertama kali bertemu dengan para pengrajin sulam di Pontianak, "Pertama kali berkunjung ke sana, para pengrajin tidak memiliki waktu pengerjaan yang terorganisir. Bahkan mereka tidak memahami berapa besar upah yang harusnya mereka dapatkan setelah mengerjaan sulaman yang tidak sebentar. Sulaman yang dibuat juga cenderung berantakan dan kotor karena tidak memerhatikan faktor estetika. Sehingga pengepul pun memberi harga murah pada karya sulam yang mereka buat".

Lenny menyadari bahwa hasil karya pengrajin memiliki potensi yang sangat tinggi jika dikembangkan dalam mode fashion Indonesia. Maka, Lenny pun bekerjasama dengan ANTAM membuat sebuah pelatihan untuk mengajarkan cara produksi, perhitungan biaya, hingga pengembangan keterampilan menjahit. Lenny juga mengajarkan teknik swedish embroidery yang mirip seperti sulam pontianak hanya saja motifnya dikembangkan hingga lebih beragam.