Sumber: Tokyoweekender.com
Clozetters, siapa sih yang nggak kenal denim? Kain biru yang legendaris ini awalnya jadi seragam para pekerja di Amerika. Tapi, siapa sangka kalau seni pembuatan denim yang dulu tenar di sana, kualitasnya malah terjun bebas. Nah, untungnya Jepang nggak cuma berhasil menyelamatkan seni ini, tapi juga bikin denim mereka jadi lebih keren dan berkualitas. Jangan kaget kalau sekarang Jepang jadi rajanya denim, terutama raw denim yang bikin para penggila jeans di seluruh dunia klepek-klepek!
Pilihan Keren dan Ramah Lingkungan
Ngomongin raw denim, ini adalah pilihan paling keren dan ramah lingkungan buat kamu. Bayangin, kain denim ini nggak diproses sama sekali, alias nggak kena air atau bahan kimia buat bikin efek washed. Hasilnya? Denim yang masih asli dan lebih awet!
Di tengah gempuran fast fashion, raw denim ini bisa jadi jawaban buat kamu yang pengen pakaian yang nggak cuma gaya tapi juga tahan lama. Perawatannya pun seru, di awal mungkin kamu bakal merasa sedikit “ketat”, tapi setelah itu? Jeans-nya bakal pas banget sama bentuk tubuh kamu dan jadi teman setia bertahun-tahun. Plus, kamu bisa main-main sama fading-nya, mau yang kontras atau lebih halus, tinggal atur aja cara pemakaiannya.
Sumber: Heddels.com
Dari Barang Bekas Hingga Barang Mewah
Awalnya, denim masuk ke Jepang gara-gara tentara Amerika yang ninggalin barang-barang mereka setelah Perang Dunia II, termasuk jeans. Jeans-jeans ini lantas dijual di pasar loak dan langsung menarik perhatian orang Jepang. Dari sini, denim mulai jadi bagian dari budaya Jepang dan berkembang jadi sesuatu yang jauh lebih keren dari sekadar pakaian kerja.
Ingat film "Rebel Without a Cause"? Yup, yang dibintangi James Dean dengan gayanya yang rebellious banget itu! Film ini bikin denim makin populer, termasuk di Jepang. Orang Jepang yang terkenal dengan budaya kerja keras dan kehormatan, tiba-tiba jadi tertarik sama gaya hidup Amerika yang lebih bebas. Alhasil, denim pun jadi simbol gaya hidup baru yang asyik di Jepang.
Sumber: Bamfstyle.com